Arka Study Gelar Bootcamp Web Developer Sebaya Kolaborasi Antar Mahasiswa


Di era digital, jejak digital adalah segalanya. Sebuah acara besar seperti event tahunan kini tidak cukup hanya mengandalkan media sosial. Ia membutuhkan rumah digital yang solid berupa website. Kesadaran inilah yang mendorong lahirnya sebuah kolaborasi penuh semangat antara AKM SMAN 2 Madiun dan Arka Study, pilar edukasi dari Arka Sync.

Melalui program CSR kami, Arka Sync dengan bangga menyelenggarakan bootcamp "AKM x Arka Study", sebuah pelatihan web development intensif selama tiga hari (31 Oktober, 1 & 8 November 2025). Diadakan sepenuhnya melalui Zoom Meet, bootcamp ini memiliki satu misi utama mempersiapkan panitia AKM 2026 dengan keahlian teknis untuk membangun dan mengelola website resmi mereka.

Dengan bimbingan dua mentor ahli di bidangnya, Nesya Saphira Ramadhani (Informatika, Universitas Negeri Sebelas Maret) dan Kevin Fauzan Arjuna (Sistem Informasi, Universitas Indonesia), para peserta diajak menyelami dunia web development modern dari nol.

Sesi 1 Fondasi Web Modern & Alur Kerja Profesional

Hari pertama adalah tentang membangun fondasi. Para peserta tidak langsung diajak ngoding, melainkan diajak memahami "mengapa" dan "bagaimana" sebuah website modern dibangun.

  • UI vs UX (Restoran Cepat Saji): Mentor menggunakan analogi yang mudah dipahami. Front-End (tampilan) adalah ruang makan yang kamu lihat, Back-End (logika) adalah dapur tersembunyi tempat semua proses terjadi, dan API adalah pelayan yang mengantar pesanan (data) di antara keduanya.
  • Pentingnya Desain: Nesya menekankan pentingnya Visual Hierarchy (mengatur mana yang penting) dan White Space (ruang kosong untuk "bernapas"), membuktikan bahwa desain yang baik adalah tentang mengarahkan perhatian pengguna.
  • Alur Kerja Profesional (Git & GitHub): Kevin memperkenalkan peserta pada Git dan GitHub. "Anggap saja Git sebagai sistem yang mencatat setiap perubahan, dan GitHub sebagai 'Google Drive' tempat kamu menyimpan proyek kodemu," jelasnya. Peserta belajar alur kerja esensial clone, add, commit, push, dan pentingnya branching tidak bekerja di "ruang kerja utama" (main branch).
  • Dapur Web (Node.js & NPM): Peserta dikenalkan dengan Node.js dan NPM, "PlayStore" nya para developer untuk menginstal berbagai "alat masak" (packages) yang dibutuhkan.

Sesi 2: Membangun Antarmuka dengan React & Next.js

Setelah fondasi kuat, hari kedua adalah waktunya praktik membangun website yang interaktif menggunakan teknologi modern.

  • Library vs Framework (Perkakas vs Cetak Biru): Peserta belajar perbedaan inti; React adalah library (kotak perkakas serbaguna), sementara Next.js adalah framework (cetak biru rumah yang sudah lengkap dengan aturan).
  • Berpikir dalam Komponen (Lego): Konsep utama React adalah memecah tampilan website menjadi komponen-komponen kecil seperti balok Lego (navigasi, tombol, kartu) yang bisa digunakan berulang kali.
  • Props & State: Peserta belajar cara melempar data ke dalam komponen (Props) dan cara membuat komponen memiliki memori internalnya sendiri (State), seperti membuat tombol counter yang angkanya bertambah saat diklik.

Sesi 3: Praktik Inisiasi Proyek & "Vibe Coding" yang Benar

Sesi terakhir adalah puncak dari segalanya, praktik langsung dan sharing industri.

  • Hands-on Next.js: Peserta mempraktikkan inisiasi proyek Next.js dari nol, belajar struktur folder, dan cara membuat halaman baru.
  • Rahasia Industri (AI & Copilot): Sesi ini membongkar tren "Vibe Coding". Kevin mendemonstrasikan cara menggunakan AI (GitHub Copilot) bukan sebagai "buruh" yang disuruh membuat website secara instan, melainkan sebagai "asisten" yang diajak berdiskusi.
  • Kunci Prompting: "Rahasia menggunakan AI adalah jangan hanya memberi perintah. Beri dia pertanyaan kritis seperti 'jika kamu punya pertanyaan atau keraguan, tanyakan balik'. Dengan begitu, kamu memposisikan diri sebagai arsitek, bukan sekadar operator," ungkap Kevin.

Dari 'Pusing' Menjadi 'Tercerahkan'

Suasana bootcamp berlangsung interaktif. Meski di awal beberapa peserta (jujur) merasa "pusing" dengan lompatan materi dari HTML dasar ke Next.js, antusiasme mereka sangat tinggi. Pertanyaan-pertanyaan kritis dan diskusi yang hidup, terutama di hari ketiga, menunjukkan bahwa pemahaman mereka telah tumbuh secara eksponensial.

Mereka tidak hanya belajar coding, tetapi juga belajar cara berpikir seperti developer: memecah masalah besar menjadi kecil (atomic thinking) dan berkolaborasi secara profesional.

Kami di Arka Sync, melalui Arka Study, percaya bahwa investasi terbaik adalah investasi pada sumber daya manusia. Kami sangat bangga dengan semangat belajar panitia AKM SMAN 2 Madiun dan tidak sabar untuk melihat hasil karya website 2026 mereka.

Butuh solusi digital untuk acaramu atau tertarik mengadakan pelatihan serupa untuk tim-mu?

Arka Sync adalah partner Creative Digital Solutions yang siap membantu, mulai dari web development, FOH operator, hingga event digital materials. Kunjungi kami di arkasync.id untuk konsultasi lebih lanjut!

What's on your mind? Share your thoughts!

Lebih baru Lebih lama